Rasa cemas itu sangat melekat dihatinya..  “Curahan hati istri karyawan PT.  FREEPORT INDONESIA “

Kita ngumpul di kopishop yuu pagi ini..  Kata-kata itu yang biasa disampaikan teman teman di Kuala Kencana.  

Kuala Kencana adalah perumahan karyawan PT.  freeport Indonesia.  Terletak diujung kota Timika Papua..  Tempat ini merupakan kota kecil yang terdapat didalam kota Timika Papua. 

 Berbagai fasilitas lengkap didalamnya.  Ada kopishop, hero supermarket,  kolam renang, lapangan golf,  sekolah,  perpustakaan umum,  tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.  

Tempat ini sangat Indah,  tertib dan sangat teratur.  Pengemudi kendaraan roda 2 dan 4 harus menghormati pejalan kaki,  yaitu mendahulukan mereka.  Max kecepatan kendaraan hanya 40km/jam.  

Kuala Kencana selalu dijadikan tempat pariwisata oleh warga sekitar Timika.  Sabtu dan minggu selalu ramai didatangi oleh masyarakat hanya sekedar untuk menikmati berbagai fasilitas disini. 

Sekarang kota kecil nan Indah ini sudah sepi.  Kopishop,  shopping centre hero,  kolam renang semua sepi.  Bagaimana tidak..  Begitu banyak karyawan yang dirumahkan bahkan di PHK.  Sudah lebih dari 1000 karyawan yang dirumahkan.  Mereka dikembalikan ke kampung halaman,  tanpa tahu pasti kapan akan dipanggil kembali untuk bekerja.  

Setiap hari istri-istri karyawan PT. Freeport mengantar temannya satu persatu ke airport Mozez Kilangin Timika. 

 Mereka melepas kepergian atau bisa dikatakan kepulangan temannya yang rasanya tak mungkin untuk kembali.  

Kota kecil ini sudah sepi,  seperti kota tanpa penghuni.  Senyum merekah setiap pagi,  berubah menjadi tangisan yang harus mereka pendam dan simpan dari suami masing-masing.  

Hanya satu alasan mengapa harus menangis diam2 tanpa ada yang tahu.  “Mengurangi beban suami”. Rasa percaya diri yang selama ini ditunjukkan oleh suami masing-masing disaat berangkat kerja pun berubah menjadi rasa cemas.  Cemas akan mendapatkan giliran untuk pulang kekampung halaman.  

Lupakan kesenangan berkumpul dengan teman,  tinggalkan kegiatan bersama, tinggalkan sedikit demi sedikit kegiatan sosial kesesama, saat ini adalah hal yang menjadi biasa.  Merenung di sudut rumah,  sofa kecil tempat mengadu rasa sedih adalah tempat yang paling tepat untuk diduduki.  Rasa cemas,  khawatir,  sedih,  bahkan marah bergelumut difikiran masing-masing istri karyawan.  Kekhawatiran akan masa depan anak yang masih menduduki bangku sekolah,  kekhawatiran akan pekerjaan suami yang akan diputuskan secara sepihak oleh perusahaan cukup mengganggu hati mereka.  Mereka hanya bisa menangis, menangis dan menangis.  

Apabila surat pemutusan kerja selalu diturunkan, kelak siapa yang akan merangkul sekian puluh ribu kepala ini. Siapa yang akan mengisi piring mereka. Kemana mereka akan mengadu?  

Kembalikan semuanya kepada Tuhan mu. Serahkan sepenuhnya,  Dia punya rencana Indah dibalik ini semua.  Tuhan YME berjanji,  dibalik kesulitan pasti akan ada kebahagiaan.  Selalu berusahalah menjadi yang terbaik.  

Lupakan sejenak rasa cemasmu teman,  kembalilah kekopishop,  minumlah secangkir kopi panasmu.  

Nikmati hari-harimu,  Ingatlah, kita pernah ditempat ini bersama-sama.  Menceritakan berbagai kisah yang bisa membuat kita tertawa, menangis,  senang bahkan sedih.  

Habisi isi cangkir kopimu..  

Pulanglah… 

dan menangislah sepuasmu…

Setelah itu… 

Kembalikan senyum lamamu yang merekah..  

Peluklah anak-anakmu, bisikkan bahwa kita baik-baik saja. 

Sambutlah suamimu disaat pulang kerja dengan wajah cantikmu. 

Lupakan sejenak teman.  Doaku selalu untukmu..  Teman-temanku yang jauh dipulau ter ujung sebelah Timur Indonesia.  

Love Novia

15 tanggapan untuk “Rasa cemas itu sangat melekat dihatinya..  “Curahan hati istri karyawan PT.  FREEPORT INDONESIA “

  1. Jadi inget komplek perumahan khusus karyawan PT Arun LNG di Aceh, tempat aku tinggal dulu.. Teratur, besar, komplit, tp kemudian krn ada pemberontakan GAM di aceh, 1 per 1 karyawannya ada yg hilang diculik, ada yg akhirnya rame2 pensiun dini krn takut, dan sebagian besar lagi hrs eksodus, pindah ke kota lain. Papaku termasuk yg pensiun normal, tp aku, dan adek2 mengungsi ke sekolah asrama di medan jadinya.. Sedih ya… Jadi aku bisa ngerti yg dirasain ama karyawan dan keluarga pt freeport. Walo masalahnya beda, tp ngertilah hrs keluar dari tempat yg super nyaman itu gimana..

    Suka

  2. Perasaan yg sama mengelayuti aku juga mba .. hanya bisa berdoa dan berdoa untuk sesuatu yg terbaik. Segala sesuatunya itu pasti ada hikmahnya… semoga keluarga kita dapat berhasil melewati badai di Freeport ya mba… #salamfreeporters

    Suka

  3. Turut melangitkan doa terindah, smoga Allah memberikan kesabaran nan luas dan kekuatan hati bagi tmn2 di sana..
    Smoga smua akan kembali indah pada waktu-Nya di tempat yg ditetapkan-Nya.. Aamiin..

    Suka

  4. Subhanallah… hidup memang terkadang tak bisa ditebak alurnya ya mbak Novia. Semoga teman2 yg sedang mendapatkan ujian ini diberikan kekuatan lahir batin untuk terus menjalani kehidupan.
    Betul mbak Novi, bersama kesulitan ada kemudahan. Semoga beliau semua segera diberikan kemudahan dan keberkahan. Amin.

    Suka

Tinggalkan komentar